Langsung ke konten utama

Cinta Tak Pernah Salah. #part 2

Tiba-tiba Bu Ami, Ibu Fila keluar dan menemui mereka berdua.
"Eh ada nak Arman ya? Daritadi ya disini? " sapa Bu Ami.
Arman pun tersenyum dan menjawab "Iya bu, sudah lumayan lama bu. Ibu apa kabar?" tanya Arman balik. Arman sudah menganggap Bu Ami seperti Ibunya sendiri, jadi wajarlah Arman sangat dekat dengannya. "Baik Nak, tapi badan Ibu sedang kurang sehat, jadinya Ibu tidak bisa menjahit, padahal pesanan banyak." keluh Bu Ami. Ya, pekerjaan Bu Ami memanglah sebagai penjahit, dulu almarhum Ayahnya Fila adalah seorang Guru yang bekerja dengan Ayah Arman di satu sekolah. Namun Ayahnya Fila dulu juga bisa menjahit, jadi setelah ia pulang mengajar, pastilah lelaki tersebut membantu istrinya dengan penuh semangat.
*
Armanpun merasa iba dengan keluhan Bu Ami "Oh iya bu, mari bu, Ibu saya antar ke puskesmas untuk berobat supaya bisa lekas sembuh." "Apa tidak merepotkan ini Nak Arman? Ibu sering sekali merepotkan Nak Arman ini lho" jawab Bu Ami, kemudian Armanpun tersenyum "Tidaklah Bu, biasa saja. Tidak merepotkan kok, mari bu kita berangkat sekarang." Filapun tersenyum mendengar obrolan mereka berdua. Akhirnya anak perempuannya tersebut berkata "Iya bu, sana berangkat saja dengan Arman. Biar saya yang jaga rumah, nanti kalau ada yang mau menjahit baju biar saya catat dulu bu", "baiklah Nak." Akhirnya Arman dan Bu Ami menuju puskesmas bersama. Filapun melambaikan tangan kepada Ibunya yang sedang membonceng motor bebek sahabatnya itu.
*
Fila pun membereskan bungkus kue yang ada di meja kemudian membawanya masuk, lalu ia menyapu lantai teras. Tiba-tiba datanglah lelaki dengan motor sportnya yang kala itu sangat keren, jika lelaki membawa motor sport. Lelaki tersebut turun lalu menyopot jaket hitamnya dan merapikan kemeja panjang biru yang dipakainya, kemudian berjalan menuju pintu rumah Fila. Rambutnya hitam rapi, badannya tinggi, kulitnya putih dan tampilannya yang selalu necis, begitulah penampilan lelaki tersebut jika dilihat dari sisi depan.
"Assalamualaikum?" salam lelaki tersebut. Namun tidak ada jawaban. Kemudian ia mengulangnya lagi "Assalamualaikum?" Lalu Fila bergegas keluar dan menjawab salam darinya "Waalaikumsalam Wr. Wb." "silahkan duduk Hasan" lanjut Fila dengan senyum.
"Iya Fil, terima kasih" kemudian mereka duduk berdua di depan teras.
*
Obrolan merekapun sudah berjalan cukup lama, mereka berdua berbincang-bincang sambil bercanda tawa. Karna sosok Hasan yang juga lucu, Fila pun tidak pernah tidak tertawa jika sedang dengan lelaki tersebut. "Oh iya, nanti sore kamu ada acara tidak Fil?". Filapun seketika diam lalu menjawab "Tidak ada San. Ada apa?". "Nanti sore kalau kamu tidak keberatan aku mau ajak kamu jalan. Gimana?". Fila pun tersipu malu, namun dia menerima tawaran dari lelaki tersebut "Iya boleh, tapi jangan sampe terlalu malam ya, soalnya Ibuku sedang tidak en badan" jelas Fila pada Hasan.
Hasanpun menjawab dengan girang "Baiklah, nanti aku jemput kamu jam 5 sore ya."

                                                                                                         Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradhisi Sedekah Laut

Upacara tradhisi sedhekah laut dianakake minangka salah sijine pambudi kanggo ngumpulake nilai-nilai luhur kabudayan Jawa kang wis kawentar edi peni. Sedhekah laut dianakake dening masyarakat ing pesisir, mligine para tani lan nelayan. Sesaji mau minangka wujud rasa syukur marang gusti Kang Akarya Jagad dene para petani lan nelayan wis diparingi rejeki kang wis ditampa saka laut, mligine iwa. Tujuane supaya tansah pinaringan keslametan, ayem, tentrem, lan bisa kasembadan apa wae kang disedya.             Ing sadhengah panggonan, tata cara sedhekah laut meh padha. Umpama ing laut Jawa lor meh pada karo laut jawa Kidul. Ing laut kidul, sedhekah laut dipunjungake marang Nyi Rara Kidul, wujude kain poleng, kain Teluk Watu, selembar semekan dringin, semekan songer, kain ngisep sari, kain pandhan binethot, kain bangun tolak, kain mori telung lembar, ageman gadhung mlathi. Ing tlatah laut Jawa Lor, adat saben nganggo endhas kebo dit...

Cara Membuat Boneka danbo

Bahan dan Alat Kertas (kertas untuk menjillid/karton tebal 2 lembar ukuran A4/kertas krep) Penggaris Gunting Silet karter Lem Kertas Rancangan / Model Danbo Papercraft Langkah-Langkah Membuat (Merakit/Merangkai) Boneka Danbo Potong gambar 16 dan rekatkan dengan lem bagian warna putihnya. Ini adalah bagian lengan. Potong gambar 3 dan lem di bagian atas lengan yang dibuat di langkah 1. Potong gambar 6, lipat geriginya, rekatkan ujung putih ke ujung satunya dengan lem, sehingga melingkar seperti cincin. Beri lem di kedua bagian gerigi dan tempelkan potongan gambar 7 di tiap sisinya sehingga seperti silinder. Sambungkan bagian yang dibuat dari langkah 3 dan langkah 2, sehingga membentuk lengan yang bisa digerakkan (lihat gambar). Potong gambar 8 dan lubangi 3 bagian yang berwarna putih. lalu potong gambar 10. Di gambar 10 ada garis silang di dalam lingkaran, potong garis itu dengan silet kurter, kemudian pasang kedalam lubang besar di gambar 8. Lalu lipat keatas...

Lirik Lagu Que Sera Sera

Que Sera Sera Lyrics When I was just a little boy I asked my mother, "What will I be? Will I be handsome, will I be rich?" Here's what she said to me "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours to see Que Sera, Sera What will be, will be" When I grew up, I fell in love I asked my sweetheart, "What lies ahead? Will we have rainbows, day after day?" Here's what my sweetheart said "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be" Now I have children of my own They ask their father, "What will I be Will I be handsome, will I be rich?" I tell them tenderly "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be"