Langsung ke konten utama

JALAN TAKDIRKU



JALAN TAKDIRKU
Begitu susahnya hidup tanpa seorang ayah, apa-apa serba susah. Kebutuhan setiap haripun tak pernah terpenuhi karena tidak ada yang mencari nafkah. Itulah kisah yang dialami Amanda, gadis berusia 16 tahun yang duduk di kelas X SMA. Batinnya sangat tertekan, dia ingin kasih sayang dari seorang ayah layaknya teman-temannya yang lain. Tapi sayang Ayahnya sudah meninggalkannya sejak dia bayi. Terkadang dia sedih saat menyadari itu semua. Tapi Tuhan telah merencanakan sesuatu yang Indah dibalik penderitaannya tersebut.
*
Adzan subuh berkumandang, Amanda bangun dan segera mengawali harinya dengan 2 rakaat sholat subuh. Setelah selesai dia langsung menuju kamar kecil dan segera mencuci baju-baju yang ada di ember. Tidaklah heran, itu sudah menjadi kebiasaannya sejak ia duduk dikelas 6 SD.  Amanda anak yang sangat rajin, meskipun setiap hari dia harus berangkat sekolah, tetapi masih tetap meluangkan waktu untuk membantu ibunya.
Terdengar suara gesekan antara sikat dengan baju, membuat ibunya terbangun dan segera menyiapkan sarapan untuk anaknya.
 “Amanda, sudah dulu nak cuci bajunya, bersiaplah ke sekolah. Ibu sudah buatkan sarapan untukmu.” Perintah Ibunya.
“Iya Ibu..” Amanda segera mengambil sarapan yang sudah disiapkan Ibunya.
Beberapa menit dimeja makan, akhirnya Amanda pun menyampaikan sesuatu kepada Ibunya, dengan perasaan yang cukup sedih dan bingung. “bu, ujian kurang 3 hari lagi, Amanda belum membayar uang bulanan bu.”
Ibunya pun menjawab “iya nak, Ibu akan segera mencari uang untuk membayar sekolahmu”. “darimana Ibu akan mendapat uang? Bukannya jahitan Ibu sedang sepi” tanya Amanda. “Iya nak, tapi Ibu akan cari pinjaman untukmu..”
Amanda sebenarnya anak yang baik, dia tidak ingin merepotkan orang tuanya. Namun dia terkadang merasa bosan dan sedih harus menjalani hidup berbeda dengan teman-temannya. Sebenernya hanya satu tujuan Amanda. Dia ingin melanjutkan sekolah setingggi mungkin, agar kelak hidupnya sukses. Tidak seperti kedua orang tuanya.
"Bu, manda capek hidup susah bu, andai saja Ayah masih ada. Pasti semua kebutuhan manda bakalan terpenuhi." Keluh gadis itu terhadap Ibunya. Akhirnya dengan perasaan hambarpun Ibunya segera melipur anaknya, dan pura-pura tak acuh dengan apa yang Anaknya bicarakan. "Sudah Amanda sayang, hidup ini sudah ada yang mengatur. Jalani saja semampu kita." Jawab Ibunya. “Tapi bu..”. “Amanda, jam sudah menunjukkan pukul 06.30 segeralah berangkat nak, nanti kamu telat, Ibu akan pergi mencari pinjaman untuk membayar sekolahmu”. Lalu Amanda menuruti Ibunya.
Pergilah Amanda ke sekolah, melambaikan tangan kepada Ibunya dan meninggalkannya kemudian. Setelah anak semata wayangnya itu pergi berangkat sekolah, tiba-tiba muncul pikiran dari sang Ibu, memang benar apa yang anaknya katakan. Ibunya sangat mengerti perasaan anaknya, jika ada Ayahnya mungkin semua kebutuhannya bisa terpenuhi, diapun bisa mendapat kasih sayang. Ibu Amandapun kemudian pergi mencari pinjaman. Perempuan tua itu akan pergi ke rumah seorang juragan di desa itu.
Tiba-tiba ditengah jalan, ada seorang laki-laki membawa mobil dengan kecepatan maximum dan tanpa sengaja menabrak  Ibunya Amanda. Ngiiiiiiiiiiiikk jeddddddddaaaaaaaarrr, buuuuuuuuuk. Seorang pengendara pun turun dengan perasaan cemas, orang-orang sekitar juga merubungi korban tersebut. Lalu si pengendara meminta bantuan orang-orang untuk membawa kedalam mobilnya, pengendara itupun segera melarikan korban yang ditabarak ke rumah sakit.
Keadaan Ibunya Amanda sangat kritis, dan sayang sekali dokter sudah tidak bisa menyelamatkan nyawanya. Tetapi beberapa menit sebelum ibunya pergi meninggalkan dunia dan anak semata wayangnya itu. Dia menitipkan pesan kepada pengendara mobil tadi, sebagai tanggungjawabnya, Ibunya Amanda meninginkan agar bisa memberikan uang yang dibutuhkan anaknya, untuk membayar sekolah.
Beberapa saat kemudian, pihak rumah sakit memberitahu Amanda, selaku keluarganya. Bahwa Ibunya sekarang berada di Rumah Sakit Umum di daerahnya.  Amanda datang ke rumah sakit dan menangis karna melihat Ibunya sudah menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya.  “Ibu.... kenapa ibu begitu cepat meninggalkan Amanda bu”. Batin Amanda sangat hancur, dia sudah tidak mempnyai Ayah. Dan kini harus menerima nasib yang lebih buruk lagi. Dia harus merelakan Ibunya pergi untuk selamanya.
Tak lama kemudian, dari belakang seorang lelaki pengendara tadi menyentuh pundak Amanda, sembari minta maaf kepada Amanda, kalau saja dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar pasti tidak akan terjadi hal seperti ini. Lelaki itupun menyampaikan pesan terakhir Ibunya kepada Amanda. Namun setelah pesan itu disampaikan kepada Amanda, Dia akhirnya memutuskan untuk mengangkat Amanda sebagai Anaknya. Dan bersedia membiayai sekolah sampai perguruan tinggi.

           


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradhisi Sedekah Laut

Upacara tradhisi sedhekah laut dianakake minangka salah sijine pambudi kanggo ngumpulake nilai-nilai luhur kabudayan Jawa kang wis kawentar edi peni. Sedhekah laut dianakake dening masyarakat ing pesisir, mligine para tani lan nelayan. Sesaji mau minangka wujud rasa syukur marang gusti Kang Akarya Jagad dene para petani lan nelayan wis diparingi rejeki kang wis ditampa saka laut, mligine iwa. Tujuane supaya tansah pinaringan keslametan, ayem, tentrem, lan bisa kasembadan apa wae kang disedya.             Ing sadhengah panggonan, tata cara sedhekah laut meh padha. Umpama ing laut Jawa lor meh pada karo laut jawa Kidul. Ing laut kidul, sedhekah laut dipunjungake marang Nyi Rara Kidul, wujude kain poleng, kain Teluk Watu, selembar semekan dringin, semekan songer, kain ngisep sari, kain pandhan binethot, kain bangun tolak, kain mori telung lembar, ageman gadhung mlathi. Ing tlatah laut Jawa Lor, adat saben nganggo endhas kebo dit...

Cara Membuat Boneka danbo

Bahan dan Alat Kertas (kertas untuk menjillid/karton tebal 2 lembar ukuran A4/kertas krep) Penggaris Gunting Silet karter Lem Kertas Rancangan / Model Danbo Papercraft Langkah-Langkah Membuat (Merakit/Merangkai) Boneka Danbo Potong gambar 16 dan rekatkan dengan lem bagian warna putihnya. Ini adalah bagian lengan. Potong gambar 3 dan lem di bagian atas lengan yang dibuat di langkah 1. Potong gambar 6, lipat geriginya, rekatkan ujung putih ke ujung satunya dengan lem, sehingga melingkar seperti cincin. Beri lem di kedua bagian gerigi dan tempelkan potongan gambar 7 di tiap sisinya sehingga seperti silinder. Sambungkan bagian yang dibuat dari langkah 3 dan langkah 2, sehingga membentuk lengan yang bisa digerakkan (lihat gambar). Potong gambar 8 dan lubangi 3 bagian yang berwarna putih. lalu potong gambar 10. Di gambar 10 ada garis silang di dalam lingkaran, potong garis itu dengan silet kurter, kemudian pasang kedalam lubang besar di gambar 8. Lalu lipat keatas...

Lirik Lagu Que Sera Sera

Que Sera Sera Lyrics When I was just a little boy I asked my mother, "What will I be? Will I be handsome, will I be rich?" Here's what she said to me "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours to see Que Sera, Sera What will be, will be" When I grew up, I fell in love I asked my sweetheart, "What lies ahead? Will we have rainbows, day after day?" Here's what my sweetheart said "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be" Now I have children of my own They ask their father, "What will I be Will I be handsome, will I be rich?" I tell them tenderly "Que Sera, Sera Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be"